Kamu Harus Tahu! Sejarah Kelam Panjat Pinang


Sejarah Kelam dibalik Kemeriahan Panjat Pinang

Bangsa Indonesia akan memperingati hari Kemerdekaannya yang Ke 77. Sekitar 77 tahun yang lalu, tepatnya 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta Memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia setelah terikat oleh Penjajah selama kurun Waktu Ratusan Tahun.

Ada Tradisi yang selalu Hadir dalam memperingati Hari Kemerdekaan, yaitu Lomba Panjat Pinang. Dimana Orang-Orang berusaha untuk Naik ke Batang Pinang atau Bambu yang telah diberi Pelumas berebut untuk mengambil Hadiah yang berada di Puncak Batang Pinang tersebut.

Sebenarnya darimana Asal Mula Tradisi Panjat Pinang itu? Dan apakah Panjat Pinang itu sesuai dengan Nilai Kemerdekaan Bangsa Indonesia?

Sebagian Orang menilai Lomba Panjat Pinang merupakan Simbol dari Kerja Sama, namun ternyata ada Sejarah Kelam dibalik itu.

Panjat Pinang sudah ada sejak Zaman Penjajahan Belanda, Kala itu Panjat Pinang biasa diselenggarakan di Acara Hajatan Besar yang diadakan Orang-orang Belanda, seperti Acara Pernikahan, Acara Ulang Tahun dan sebagainya. Para Peserta Panjat Pinang kala itu adalah Warga Pribumi.

Warga Pribumi yang hidup dalam Kesengsaraan dan Penderitaan karena Penjajahan harus injak menginjak Bahu dan Kepala demi berebut Hadiah yang ada diatas Puncak Pinang yang telah dilumuri bahan Pelicin, sementara Orang-orang Belanda Duduk Menonton sambil Menertawakan.


Penduduk Pribumi dengan Susah Payah berebut Hadiah yang berupa Bahan Makanan dan Pakaian. Bagi Warga Pribumi saat itu Bahan Makanan dan Pakaian adalah Sesuatu yang sangat Mewah. Tentu saja mereka tidak mudah mengambil Hadiah tersebut, karena Batang Pinang sengaja diberi Bahan Pelumas sehingga menjadi Licin, agar Warga Pribumi itu kesulitan mengambil Hadiahnya.

Tradisi Panjat Pinang selalu ada setiap Momen Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Mungkin kemeriahan Lomba Panjat Pinang melebihi kemeriahan Upacara Bendera yang diadakan untuk memperingati dan menghargai Jasa para Pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia.

Apakah masih Pantas untuk mempertahankan atau mengikuti Jejak Lomba Panjat Pinang? Sebuah Tradisi yang jelas-jelas dibuat oleh Bangsa Penjajah untuk menertawakan dan menghinakan Bangsa Indonesia. Tradisi yang membuka kembali Luka Lama tentang Kesengsaraan Rakyat Indonesia.

Gambar 1 : Panjat Pinang di Makasar tahun 1920

Gambar 2 : Panjat Pinang di Makasar - Sekarang